6/11/10

misteri lukisan monalisa karya Leonardo da vinci

Lukisan Mona Lisa karya Leonardo
Da Vinci diyakini memuat kode misterius dan jadi
sumber pertanyaan dan debat selama 500 tahun.
Siapa sebenarnya Mona Lisa? Mengapa da Vinci
butuh waktu 16 tahun untuk melukisnya? Dan
mengapa dia menyimpan lukisan itu hingga akhir
hayatnya?
Spekulasi soal kode di balik Mona Lisa pernah
diungkap penulis, Dan Brown dalam bukunya 'Da
Vinci Code'.
Seperti dimuat laman PR Inside, 10 Juni 2010,
seorang investigator asal Los Angeles, Amerika
Serikat, Scott Lund juga mengaku memecahkan
kode rahasia tersembunyi dalam lukisan Mona
Lisa.
Ahli bahasa kuno simbolis itu mengungkapkan,
Mona Lisa bukan potret seorang wanita melainkan
menunjukkan satu jiwa dalam dua tubuh. Mona
Lisa adalah sebuah paradoks dari jiwa perempuan
dan laki-laki.
Dalam artikel 'Kode Mona Lisa' yang dipublikasikan
dalam Majalah Bel-Air edisi Juni-Juli, Lund
menjelaskan bagaimana dan mengapa Da Vinci
melukiskan masing-masing elemen itu.
Pertama, Da Vinci menggambarkan penyatuan
jiwa ibu dan anaknya yang belum lahir. Da Vinci
sedang berusaha untuk memahami misteri
penyatuan jiwa -- seperti halnya memahami janin
dan rahim.
Ini tantangan Da Vinci untuk tidak melukis tubuh
manusia biasa, tapi sebuah jiwa yang membelah
diri menjadi dua jiwa yang terpisah.
Sisi kanan 'Mona Lisa menggambarkan laki-laki
dan kirinya adalah perempuan.
Alasan Mona Lisa tak memiliki alis atau bulu mata
menggambarkan keadaan bayi yang belum lahir.
Horizon menggambarkan sisi kanan lebih besar,
menggarisbawahi superioritas ibu.
Da Vinci juga menggunakan dualitas Dewa Janus
sebagai inspirasi.
'Anima Sol' juga bisa berarti 'jiwa Janus'. Lund
menemukan adanya hubungan antara lukisan
tersebut dengan Dewa Janus -- dewa berkelamin
dua dengan dua wajah berjanggut menghadap
ke arah berlawanan.
"Meski janus digambarkan sebagai dewa yang
maskulin, dia adalah dewa setengah perempuan
[sebagai Jana]. Janus punya sisi seksualitas yang
ambigu," kata Lund seperti dimuat Majalah Bel-
Air.
Penggambaran Janus dalam 'Mona Lisa' diduga
adalah cara Da Vinci menunjukkan identitas
seksualnya.
Diungkapkan Lund, alasan butuh belasan tahun
menggambar "Mona Lisa' , karena Da Vinci
menggunakan teknik sfumato, menggabungkan
ribuan titik berwarna.
Bukti bahwa lukisan itu bukan sekedar pesanan
wanita kaya yang membayarnya. Perempuan
bernama Lisa Gherardini yang disebut-sebut
sebagai model 'Mona Lisa' hanya dipakai Da Vinci
untuk menggambarkan sisi feminitas.
Juga dimungkinkan Da Vinci menggabungkan
lukisan dirinya, Salai - asistennya yang seorang
homoseksual, dan Lisa Gherardini.
"Aku hanya punya sedikit keraguan bahwa Mona
Lisa adalah ego Da Vinci sebagai wanita yang
mencintai dirinya sendiri," kata Lund

No comments:

Post a Comment